Senin, 18 April 2011

Bisakah Aku Menghapus Namamu?

Malam yang sesunyi ini
Kuberkata dalam hati kecilku
Ku tak ingin kau berubah dalam keadaan ini
Aku merindukan kamu yang dulu

Kuberdiri untuk menanti dirimu kembali kepadaku
Bersama kenangan yang dulu ada
Dan kucoba tuk melupakanmu

Tapi apalah dayaku
Ku tak bisa melupakan bayangmu
Yang selalu menghantui hati sunyiku

Saat ku bisa menghapus namamu
Dan melupakan bayang wajahmu
Kenapa kau kembali di hadapanku lagi?



Karya: Bella A.W.
Baca selengkapnya »

Jumat, 15 April 2011

Buya Hamka, Tokoh Ulama dan Sastrawan


HAMKA (1908-1981), adalah akronim kepada nama sebenar Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah. Beliau adalah seorang ulama, aktivis politik dan penulis Indonesia yang amat terkenal di alam Nusantara. Beliau lahir pada 17 Februari 1908 di kampung Molek, Meninjau, Sumatera Barat, Indonesia. Ayahnya ialah Syeikh Abdul Karim bin Amrullah atau dikenali sebagai Haji Rasul, seorang pelopor Gerakan Islah(tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906.

HAMKA mendapat pendidikan rendah di Sekolah Dasar Meninjau sehingga Darjah Dua. Ketika usia HAMKA mencecah 10 tahun, ayahnya telah mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ HAMKA telah mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab. HAMKA juga pernah mengikuti pengajaran agama di surau dan masjid yang diberikan ulama terkenal seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjoparonto dan Ki Bagus Hadikusumo.

Kerjaya HAMKA bermula sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan dan guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929. HAMKA kemudian dilantik sebagai pensyarah di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 hingga tahun 1958. Setelah itu, beliau dilantik sebagai Rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Mustapo, Jakarta. Dari tahun 1951 hingga tahun 1960, beliau dilantik sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia, tetapi meletakkan jawatan apabila Sukarno memberi kata dua sama ada menjadi pegawai kerajaan atau bergiat dalam politik Majlis Syura Muslim Indonesia (Masyumi).

HAMKA lebih banyak belajar sendiri dan melakukan penyelidikan meliputi pelbagai bidang ilmu pengetahuan seperti falsafah, kesusasteraan, sejarah, sosiologi dan politik, sama ada Islam ataupun Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, beliau dapat menyelidiki karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-?Aqqad, Mustafa al-Manfaluti dan Hussain Haikal. Melalui bahasa Arab juga, beliau meneliti karya sarjana Perancis, Inggeris dan Jerman seperti Albert Camus, William James, Freud, Toynbee, Jean Sartre, Karl Marx dan Pierre Loti. HAMKA juga rajin membaca dan bertukar-tukar fikiran dengan tokoh-tokoh terkenal Jakarta seperti HOS Chokroaminoto, Raden Mas Surjoparonoto, Haji Fakrudin, Ar Sutan Mansur dan Ki Bagus Hadikusumo sambil mengasah bakatnya sehingga menjadi seorang pemidato yang handal.

HAMKA juga aktif dalam gerakan Islam melalui pertubuhan Muhammadiyah. Beliau menyertai pertubuhan itu mulai tahu 1925 bagi menentang khurafat, bidaah, tarekat dan kebatinan sesat di Padang Panjang. Mulai tahun 1928, beliau mengetuai cawangan Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1929, HAMKA mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah dan dua tahun kemudian beliau menjadi konsul Muhammadiyah di Makasar. Kemudian beliau terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, menggantikan S. Y. Sutan Mangkuto pada tahun 1946. Beliau menyusun kembali pembangunan dalam Kongres Muhammadiyah ke-31 di Jogjakarta pada tahun 1950. Pada tahun 1953, HAMKA dipilih sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiah. Pada 26 Julai 1957, Menteri Agama Indonesia iaitu Mukti Ali melantik HAMKA sebagai ketua umum Majlis Ulama Indonesia tetapi beliau kemudiannya meletak jawatan pada tahun 1981 kerana nasihatnya diketepikan oleh kerajaan Indonesia.

Kegiatan politik HAMKA bermula pada tahun 1925 apabila beliau menjadi anggota parti politik Sarekat Islam. Pada tahun 1945, beliau membantu menentang kemaraan kembali penjajah Belanda ke Indonesia melalui pidato dan menyertai kegiatan gerila di dalam hutan di Medan. Pada tahun 1947, HAMKA dilantik sebagai ketua Barisan Pertahanan Nasional, Indonesia. Beliau menjadi anggota Konstituante Masyumi dan menjadi pemidato utama dalam Pilihan Raya Umum 1955. Masyumi kemudiannya diharamkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1960. Dari tahun 1964 hingga tahun1966, HAMKA telah dipenjarakan oleh Presiden Sukarno kerana dituduh pro-Malaysia. Semasa dipenjarakanlah maka beliau mula menulis Tafsir al-Azhar yang merupakan karya ilmiah terbesarnya. Setelah keluar dari penjara, HAMKA dilantik sebagai ahli Badan Musyawarah Kebajikan Nasional, Indonesia, anggota Majlis Perjalanan Haji Indonesia dan anggota Lembaga Kebudayaan Nasional, Indonesia.

Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik, HAMKA merupakan seorang wartawan, penulis, editor dan penerbit. Sejak tahun 1920-an lagi, HAMKA menjadi wartawan beberapa buah akhbar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, beliau menjadi editor dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makasar. HAMKA juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat dan Gema Islam.

HAMKA juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar (5 jilid) dan antara novel-novelnya yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastera di Malaysia dan Singapura termasuklah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Kaabah dan Merantau ke Deli.

HAMKA pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan antarabangsa seperti anugerah kehormat Doktor Honoris Causa, Universiti al-Azhar, 1958; Doktor Honoris Causa, Universiti Kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelaran Datuk Indono dan Pengeran Wiroguno daripada kerajaan Indonesia.

HAMKA telah pulang ke rahmatullah pada 24 Julai 1981, namun jasa dan pengaruhnya masih terasa sehingga kini dalam memartabatkan agama Islam. Beliau bukan sahaja diterima sebagai seorang tokoh ulama dan sasterawan di negara kelahirannya, malah jasanya di seluruh alam Nusantara, termasuk Malaysia dan Singapura, turut dihargai.
Baca selengkapnya »

Cinta Tak Harus Memiliki

Cinta memang tak selamanya bisa indah
Cinta juga bisa berubah menjadi sakit
Begitu yang kurasakan kini perih hatiku tinggal kehancuran
Tak pernah terbayangkan dan tak pernah terpikirkan
Cintaku dan cintamu akan berpisah
Namun harus kurelakan itu untuk hidupmu agar lebih baik
Maafkan aku setulus hatimu kepergian diriku itu bikan keinginanku
Terima saja dengan pilihan yang lain dari orang tuamu
Jangan bersedih dengan keadaan ini
Jika kamu menangis aku juga ikut menangis
Terima saja semua ini kulakukan untukmu


Lagu ST12 Cinta Tak Harus Memiliki memang cocok banget di kehidupan nyata, tetapi bagi yang merasakannya. Seperti kehidupan seorang perempuan remaja bernama Nisa, dengan seorang laki-laki remaja bernama Marthen.
Suatu hari nisa bertemu dengan seorang laki-laki yang cuek, jutek, pelit banget kalau ngomong, dan misterius. Laki-laki itu bernama Marthen, ia terkenal sebagai laki-laki yang sering gonta-ganti pacar istilah jaman sekarang yaitu playboy. Nisa tidak menyukai laki-laki yang playboy, tetapi entah mengapa pertama bertemu Marthen, Nisa merasakan ada yang aneh pada dirinya, ia menginginkan Marthen selalu didekatnya.
Karena penasaran dengan laki-laki misterius itu, Nisa mencoba mencari tau tentang kehidupannya. Lama-kelamaan Nisa dapat berkenalan dengannya dan mendekatinya. Kini mereka semakin akrab. Nisa menaruh hati pada Marthen begitu sebaliknya Marthen juga merasakan hal yang sama. Seiring berjalannya waktu Nisa dapat menjalin hubungan khusus dengan Marthen. Pertama kali menjalani hubungan mereka baik-baik saja, tetapi lama-kelamaan perjalanan cinta mereka tidaklah lancar karena, orang tua masing-masing mengetahui hubungan mereka dan seperti disinetron-sinetron. Hubungan mereka tidak direstui karena perbedaan agama, tetapi mareka nekat tetap manjalani hubungannya sampai sekarang. Mereka pun harus menaggung resikonya yaitu manjalani hubungan dengan cara diam-diam atau backstreet.
Tetapi apakah menjalani hubungan backstreet menguntungkan??? Tidak!!! Menjalani hubungan diam-diam merugikan. Keruginnya:mereka tidak bisa leluasa bertemu jika ingin pergi bersama mereka harus berbohong dengan orang tuanya jika tidak mana mungkin mereka diizinkan keluar padahal semua tahu berbohong itu dosa apalagi membohongi orang tua tapi mau bagaimana lagi itu cara satu-satunya agar mereka dapat melepas rasa kangen.
Setiap hari Nisa selalu berdoa kepada tuhan agar hubungannya dengan Marthen direstui, tetapi Tuhan berkehendak lain. Sebenarnya Nisa sudah tidak kuat lagi menjalani hubungannya diam-diam. Dia selalu bertanya kepada Marthen, “Apakah kamu kuat dan tidak bosan menjalani hubungan seperti ini?”
Marthen menjawab, “Tidak apa-apa aku akan bersabar karena aku sayang banget sama kamu.” Selalu itu jawaban yang diberikan Marthen, Nisa juga tidak tega memutuskan hubungannya karena dia juga merasakan hal yang sama.
Karena sudah beberapa hari ini Marthen tidak bertemu Nisa, Marthen ingin melepas rasa kangennya pada Nisa. Marthen pun mengajak Nisa pergi untuk bertemu. Marthen berpikiran kalau kali ini pertemuannya akan lancar, tetepi pertemuan mereka tidak selancar yang Marthen kira. Ternyata ada yang menghambatnya. Orang tua Nisa mengetahui pertemuan mereka. Seperti sebelum-sebelumnya pada saat mereka ingin bertemu orang tua Nisa selalu mengetahuinya. Entah darimana mereka tahu, akibatnya Nisa selalu kena semprot orang tuanya. Marthen yang mengetahuinya selalu meminta maaf karena mengajaknya pergi.
Hari itu juga kesabaran orang tua Nisa sudah habis , karena Nisa selalu berjanji tidak akan menemui Marthen lagi, tapi kenyataannya Nisa selalu melanggarnya. Orang tua Nisa memutuskan akan memindahkan sekolah Nisa agar bisa menjauh dari Marthen. Nisa akan di pindah ke Jawa Timur. Dia akan bertempat tinggal dan bersekolah di sana sampai Nisa lulus. Nisa menangis karena ke pindahannya, ia harus meninggalkan teman-temannya dan Marthen. Tetapi apa boleh buat, keputusan orang tuanya sudah bulat, tidak ada satu orang pun yang dapat mengubahnya. Jika Nisa tidak menuruti kemauan orang tuanya, Nisa akan dihentikan sekolahnya dan orang tua Nisa tidak mau lagi melihat muka Nisa berada di rumah. Itu artinya, Nisa harus angkat kaki dari rumah. Kali ini Nisa menuruti kemauan orang tuanya karena, ia tidak mau kalau putus sekolah.
Nisa pun memberitahu hal buruk ini kepada Marthen. Dia berpikiran akan memutuskan hubungannya dengan Marthen karena ragu tidak dapat menjalani hubungan jarak jauh atau long distance. Tetapi apa jawaban Marthen, ia tetap tidak mau putus dengn Nisa dia akan menoba kuat dan setia walaupun menjalani hubungannya dengan longdistance. Marthen percaya kalau nisa tidak jadi pindah karena, dia beranggapan itu hanya gertakan orang tuanya agar Nisa dapat memutuskan hubungannya dengan Marthen. Marthen percaya Nisa akan jadi miliknya untuk selamanya, ia juga berjanji akan selalu mendampingi Nisa sampai menutup mata. Nisa terharu ia tidak jadi memutuskan hubungannya dengan Marthen .
Tetapi, anggapan Marthen salah besar hari ini tepat Nisa berulang tahun, ia harus berangkat ke Jawa Timur. Ia akan meninggalkan Marthen, sebelum Nisa pergi, Nisa memohon kepada orang tuanya agar diijinkan bertemu Marthen untuk terakhir kalinya, tanpa berpikir panjang orang tuanya mengizinkannya.
Nisa pergi ke rumah Marthen untuk menemuinya. Di sana Nisa hanya ingin pamit dan meminta pelukan terakhir. Marthen pun menurutinya, setelah itu Nisa berpamitan. Ketika ingin pergi, Marthen menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dengan gitarny. Nisa kaget padahal Nisa tidak pernah memberitahu kapan ia ulang tahun. Tiba-tiba Marthen memberinya kado, sesuatu yang paling Nisa sukai yaitu boneka. Dia juga mencium kening Nisa. Nisa senang sekali dan ia berjanji akan menjaga boneka pemberiannya.
Dua tahun sudah nisa bersekolah dan bertempat tinggal di Jawa Timur. Kini dia sudah lulus sekolah dia pun pulang ke kampung halamannya. Ingin rasanya cepat-cepat bertemu teman-teman dan pujaan hatinya Marthen. Ketika sampai rumah Nisa mendapat kabar buruk. Ia mendengar kalau hari ini Marthen akan menikah. Ia akan menikahi perempuan pilihan orang tuanya. Nisa pun shook. Kenapa Marthen setega itu pada Nisa. Dia berjanji akan mendampingi Nisa selamanya, tetapi apa buktinya ia malah menikah ketika Nisa pulang.
Nisa pergi menemui Marthen, ia marah-marah sambil menangis kenapa janjinya dulu tidak ditepati. Marthen mencoba menjelaskannya, tetapi Nisa tidak butuh penjelasannya karena Marthen sudah membohongi Nisa. Selama dua tahun Nisa setia menjaga hatinya untuk Marthen, tetapi balasannya Marthen menghianati Nisa. Ia sangat sakit hati dan berpikir kenapa dulu begitu percaya dengan omongan Marthen. Sekali playboy tetap playboy. Dia pun pergi meninggalkan Marthen.
Sebenarnya menikah dengan perempuan pilihan orang tuanya itu bukan kemauannya. Tetapi, Marthen takut ketika Nisa kembali ia sudah melupakannya. Marthen pun masih menjaga hatinya untuk Nisa, tetapi apa yang bisa dilakukan Marthen agar Nisa dapat mempercayainya lagi. Tidak mungkin Marthen membatalkan pernikahan tersebut. Kini Nisa juga sudah membencinya. Marthen berpikir, mungkin ini saatnya ia melupakan Nisa untuk selama-lamanya. Marthen juga berdoa agar Nisa mendapat pendamping yang lebih baik darinya.
Berakhirlah perjalanan cinta mereka.
Turutilah apa yang dikatakan orang tua, karena sebaik-baiknya orang lain, perkataan orang tualah yang paling baik.



Oleh: Dian Choerun N
Baca selengkapnya »

Reihan Juga Cinta Elsa

Pagi yang cerah, burung-burung berkicauan menandakan kecerahan hari ini. Aku pun siap berangkat sekolah. Saat aku tiba di gerbang sekolah, ada seorang laki-laki mendatangiku, yang langsung menanyakan namaku, ”Hai, siapa namamu?” kata seorang laki-laki itu yang ternyata kusadari adalah kakak kelasku yang aku kagumi selama ini.
Aku hanya tertegun melihatnya tanpa menghiraukan pertanyaan yang di tujukan padaku. “Hai, kok malah melamun?” katanya lagi sambil tersenyum melihatku yang mungkin berpikir tentangku kenapa aku malah melamun ketika di tanya namaku. “Namaku Icha,” sambil kuberikan tanganku untuk bersalaman dengannya. Kejadian ini membuat hatiku terasa tak karuan.
Sesampainya aku di kelas aku masih memikirkan kenapa kak Bayu, orang yang sangat populer di sekolahku mau mengajakku berkenalan. Sangking populernya banyak cewek yang mengejar-ngejar dia. Rambutnya yang hitam rapi dan wajahnya yang berlesung pipit membuatnya lebih tampak manis. Yang terbaik darinya adalah senyuman dan kebaikannya yang membuat cewek-cewek naksir berat dengannya. Banyak cewek-cewek yang ngefans banget sama dia. Aku pun demikian. Selain itu, banyak juga cewek yang nekat nembak dia, tapi nggak ada satupun yang di terimanya.
”Wooiii..!!” salah seorang sahabatku mengagetkanku. ”Elsa….,” sambil aku pukul kepalanya karena mengagetkanku. ”Kamu sih dari tadi aku lihat melamun terus, ngelamunin siapa sih?” kata Elsa. ”Ohhh, aku tau, pasti kak Bayu,” katanya.
Aku pun dengan cepat menyambar pertanyaannya, “Eh, sok tau kamu.”
“Kalo nggak siapa lagi, masak ngelamunin aku. Kamu nggak biasanya melamun kayak gitu, kalo nggak melamunin mas ganteng.”
“Kamu bener,” tiba-tiba datang dari belakang suara seorang yang aku kenal. “Tadi pagi aku lihat mas Bayu ngomong sama kamu, ngomong apa?” katanya lagi.
Belum sempat aku menjawab pertanyaan dari Cindy, guru kimia yang super killer itu langsung nongol. Males banget rasanya ndengerin ocehan guru itu.
Waktu cepat berlalu. “Teng..teng..teng…” bunyi bel pulang sekolah, anak-anak keluar dari kelas. Aku dan sahabatku pergi ke kantin, dan Cindy pergi ke toilet yang sudah kebelet pipis.
“Gimana tadi lanjutannya, mas Bayu ngomong apa ma kamu?” tiba-tiba Cindy nyerobot datang dan ngomong.
“Uhuk..uhuk..uhuk…,” aku tersedak ketika Cindy tiba-tiba datang. “Nggak kok, mas Bayu Cuma tanya namaku aja, nggak tau buat apa.”
“Eh kemarin aku lihat mas Bayu sama Reihan,“ kata Elsa.
”Ngapain mas Bayu sama Reihan,” kataku penasaran .
“Mereka kan kakak adik,” kata Cindy menanggapi omongan dari Elsa.
“Apa?” Kataku dan Elsa hampir bebarengan.
“Kalian itu kenapa sih, kok kaget gitu?” Cindy menanggapi kekegetan sahabatnya.Cindy memang nggak tau kalau dulu waktu SMP Elsa dan Hafiza ngrebutin Reihan. Hafiza adalah salah seorang teman SMP-ku dan Elsa. Sedangkan Cindy emang sahabatku, tapi kami bersahabat ketika di SMA ini. Sedangkan aku dan Elsa sudah berteman sejak SMP. Nggak tau kok sekarang jadi kayak tiga serangkai. Di situ kami di buat kebingungan apa benar Reihan adalah adik kak Bayu. Tapi kenapa kak Bayu kok tanya namaku bukan Elsa dan kak Bayu bisa buat mata-mata untuk mengintai Elsa.
Tiba-tiba kak Bayu datang dan menghampiri kami, ternyata dia sudah dari tadi ada di pojok sudut tempat duduk dan mungkin dia tahu tantang percakapan kami. “Kalian tidak usah bingung biar aku jelasin. Aku memang kakaknya Reihan. Aku di suruh Reihan buat minta maaf sama Elsa kalau dia masih merasa bersalah banget, karena dia udah nyakitin perasaan kamu dan Hafiza, karena tidak bisa terima cinta kalian berdua dan soal kamu Icha, tadi pagi aku tanya nama kamu, karena aku kira Elsa adalah kamu. Jadi soory ya,” kata mas Bayu menjelaskan permasalahan yang dari tadi kami pertanyakan.
“Jadi gitu, Reihan Cuma mau minta maaf, tapi kok dia nggak ngomong sendiri aja, malah nyuruh kak Bayu buat minta maaf,” kata Cindy sok tau.
”Owhh itu, Reihan juga maunya minta maaf sendiri, tapi dia lagi sakit,” kata mas Bayu.
“Reihan bisa sakit emangnya kenapa?” kata Elsa cemas.
“Dia Kecelakaan, waktu mau pergi ke rumah kamu, minggu lalu,” kata mas Bayu.
“Jadi, gara-gara aku Reihan kecelakaan, saat mau kerumahku?” kata Elsa.
“Jangan gitu donk, kamu nggak usah nyalahin diri kamu sendiri,” kata Icha.
“Ya, bener kata Icha, itu kan kecelakaan,” kata kak Bayu menjelaskan.
“Terus sekarang gimana keadaan Reihan ?” kata Elsa cemas.
“Dia udah agak baikan, Cuma perlu sedikit istirahat aja,” kata kak Bayu.
“Mendingan kita besok jengukin Reihan aja, gimana?” Cindy langsung nyerobot ngomong.
“Bener, kata Cindy, kita jengukkin dia aja, biar Elsa nggak cemas lagi,” kataku nyambung omongannya Cindy.
Di rumah Reihan.
“Rei, cepat turun, ada temen-temen kamu,” kak Bayu memanggil adiknya.
Dengan langkah perlahan, wajah yang sedikit pucat, Reihan mendatangi kami di ruang tamu. “Elsa, Icha, Cindy, ternyata kalian,” Reihan kaget ternyata kami yang datang. “Kok kalian tahu rumahku?” katanya lagi.
“Ohhh itu, kami tahu dari kak Bayu, dia yang nganterin kami,”Kataku.
“Elsa, aku minta maaf sama kamu, soal kamu dan Hafiza,” kata Reihan.
“Udahlah, aku sudah maafin kamu kok, itu kan hak kamu buat nerima cinta aku atau nggak, yang penting kan sekarang kita masih bisa berteman”
“Ya donk, yang penting persahabatan, Oke,” kata Cindy nyambung aja.
“Aku sebenernya suka sama kamu Elsa, tapi aku nggak mungkin milih kamu, kan kamu dan Hafiza sahabatan, jadi nggak mungkin aku milih kamu,” kata Reihan menyatakan perasaannya kalau dia juga suka sama Elsa.
Dengan perasaan yang begitu lega, aku, Elsa, Cindy pulang ke rumah dan sepakat untuk tidak membahas masalah ini, agar persahabatan kami tetap terjaga dan tidak rusak hanya karena masalah cowok.
Kini Elsa tahu kalau Reihan juga suka sama dia.


Karya: Al Husna Fadhila
Baca selengkapnya »

 
Powered by Blogger