Selasa, 24 Mei 2011

Ulangan Harian Satu Semester Genap

A. Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar!
1. Paragraf argumentasi adalah….
a. Paragraf yang berusaha untuk menceritakan suatu kejadian berdasarkan urutan waktu (secara kronologis).
b. Paragraf yang berusaha untuk menggambarkan secara detail tempat atau waktu kepada pembaca agar pembaca solah-olah melihat.
c. Paragraf yang berusaha menjelaskan/memaparkan informasi kepada pembaca sehingga dapat memperluas pengetahuan.
d. Paragraf yang berusaha memengaruhi pembaca agar gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis diyakini kebenarannya dengan disertai bukti/fakta.
e. Paragraf yang berusaha untuk mengajak pembaca agar mau melakukan apa yang disebut dalam paragraf itu.

2. Benar saja kalau teman-teman sekelasnya menganggap Dio sebagai kutu buku. Setiap hari Dio tidak pernah terlihat tanpa memegang buku. Di kelas, kantin, bahkan di WC pun tangannya selalu memegang buku. Buku-buku yang dibacanya biasanya berjenis sains (matematika dan IPA). Oleh karna itu, pengetahuan Dio pada mapel itu sangat luas. Bila teman-temannya mengalami kesulitan pada mapel matematika dan IPA Dio tak jarang membantunya.
Pola pengembangan paragraf argumentasi di atas adalah….
a. sebab-akibat
b. umum khusus
c. deduktif
d. induktif
e. argumentatif

3. Tujuan yang ingin dicapai melalui paragraf argumentasi adalah….
a. pembaca meyakini bahwa ide atau gagasan adalah benar
b. penulis meyakini bahwa ide atau gagasan adalah benar
c. mengajak kepada pembaca agar melakukan yang disarankan oleh penulis
d. memperluas pengetahuan pembaca
e. pembaca mengetahui jalan cerita secara runtut

4. Kutipan yang ditulis dengan cara menggunakan bahasa sendiri (memparafrasekan) dari bagian yang dikutip disebut dengan kutipan….
a. kutipan langsung
b. kutipan tidak langsung
c. kutipan semi langsung
d. jiplakan
e. menyadur

5. Pengarang : S. Suharianto
Tahun buku diterbitkan : 1981
Halaman buku yang dikutip : 12
Puisi adalah hasil pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari.
Penulisan kutipan yang benar adalah….
a. Menurut Suharianto (1981: 12) bahwa puisi adalah hasil pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menurut Suharianto (1981: 12) “puisi adalah hasil pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari.”
c. “Puisi adalah hasil pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari (dalam Suharianto 1981: 12).”
d. Puisi adalah hasil pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari. (Suharianto 1981: 12)
e. Suharianto mengungkapkan bahwa puisi adalah ungkapan segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan seseorang.

6. Di bawah ini yang termasuk konjungsi antarkalimat bermakna serempakan adalah….
a. oleh karena itu
b. akan tetapi
c. sementara itu
d. selain itu
e. sebaliknya

7. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan optatif (harapan) adalah….
a. kecuali
b. walaupun
c. misalnya
d. semoga
e. artinya

8. Satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih dari dua kata yang masing-masing unsurnya tidak menduduki fungsi disebut….
a. morfem
b. frase
c. klausa
d. kalimat
e. wacana

9. Tadi malam Eli mencuci pakaiannya.
Frase yang digaris bawah pada kalimat di atas termasuk jenis frase….
a. nominal
b. verbal
c. pronominal
d. adjektival
e. adverbial

10. saya sedang membaca koran di teras rumah
Berdasarkan predikatnya, klausa di atas termasuk….
a. Klausa verbal transitif
b. Klausa verbal intransitif
c. Klausa nominal
d. Klausa adjektival
e. Klausa adverbial

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Buatlah sebuah paragraf argumentasi dengan menggunakan pola pengembangan induktif (minimal empat kalimat)!
2. Pengarang : Herman J. Waluyo
Tahun buku diterbitkan : 2003
Halaman buku yang dikutip : 10
Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas atau mengonkretkan apa yang dinyatakan oleh penyair.
Buatlah kutipan langsungnya!
3. Buatlah masing-masing satu contoh penggunaan konjungsi antarkalimat yang bermakna balikan dan jelasan!
4. Buatlah masing-masing satu contoh frase:
a. nominal
b. verbal
c. adjektival
e. demonstrativa
5. Buatlah dua buah contoh klausa bebas!
Baca selengkapnya »

Rabu, 18 Mei 2011

Ulangan Kenaikan Kelas

Diberitahukan kepada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Islam Sudirman Ambarawa, bahwa ulangan akhir semester genap (ulangan kenaikan kelas) akan diselenggarakan mulai Senin, 30 Mei 2011 sampai dengan Rabu, 8 Juni 2011. Mohon untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Jangan lupa belajar dan berdoa, oke? Tetap semangat!
Baca selengkapnya »

Berjuang Demi Hidup

Aku bertemu dia di terminal Bawen ketika aku akan mudik ke Solo. Aku bertemu dengannya ketika aku dan kedua orang tuaku menuggu bus untuk menuju ke Solo. Dia mengghampiri tempat kami menuggu bus di peron. Dia berjalan sambil membawa sebuah alat musik yang berbentuk menyerupai gitar tapi berukuran kecil, orang menyebutnya Kentrung.
Setelah dia sampai di tempat kami menuggu bus di peron, dia langsung memainkan gitar kecilnya dan memainkan sebuah lagu. Dia adalah seorang pengamen cilik. Dia bernyanyi di depan setiap banyak orang dan di warung atau toko di sekitar teminal. Dia bernyanyi dengan suara merdunya dan keahlian memainkan gitarnya. Semua itu dilakukannya hanya demi uang.
Sesudah ia selesai menyanyikan lagu aku menyuruh dia untuk duduk di sampingku, sambil memberi uang, aku mengajak dia mengobrol.
“Hai aku Andy, siapa namamu?” sapaku padanya.
“Namaku, Doni,” jawab pengamen cilik itu.
“Di mana rumahmu, dan kenapa kamu bekerja menjadi seorang pengamen ?” aku bertanya lagi.
Dia terdiam sejenak lalu menjawab, “Rumahku di dekat terminal ini dan aku bekerja menjadi pengamen untuk mencari uang dan membantu orang tua.”
“Apakah ayahmu tidak bekerja?”
“Sebenarnya ayahku sudah meninggal sejak kecil,” jawabnya.
“Ups, maaf. Aku turut berduka cita atas kepergian ayahmu,” jawabku lagi.
Kemudian aku bertanya lagi, “Apakah kamu tidak sekolah?”
Dia menjawab, “Ya, aku tidak bersekolah sejak kecil, karena tidak ada dana untuk biaya membeli buku, alat sekolah, dan untuk membeli seragam.”
Kami berbincang- bincang cukup lama. Tidak lama kemudian bus yang akan kami naiki telah datang. Lalu aku dan kedua orang tuaku berjalan menaiki bus dan ia kembali melanjukan pekerjaannya. Aku berharap suatu hari nanti aku bisa bertemu dengan Doni. Mungkin saat aku pulang mudik aku akan bertemu dengannya.
Aku yakin pasti ibunnya senang dan bangga memiliki anak seperti Doni. Anak yang mau bekerja membantu orang tuanya. Walaupun ia tidak bersekolah karena tidak ada biaya untuk sekolah, tetapi ia tetap bersemangat dan tak pernah putus asa. Pekerjaanya mengamen di terminal banyak resiko, walaupun begitu ia mengambill resiko keselamatan dirinya.
Contoh beberapa resiko dari pekerjaannya adalah dia bisa diganggu oleh preman di terminal itu. Selain diganggu preman, resiko lain dari pekerjaannya adalah tertangkap polisi. Saat kami berbincang tadi, aku sempat bertanya padanya, apa kamu tidak pernah diganggu, atau tertangkap oleh razia polisi. Dia menjawab bahwa ia pernah diganggu preman, tetapi ia masih saja semangat untuk tetap bekerja demi membantu orang tuanya .
Dia berkerja untuk membantu orang tunya mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Selain itu ia juga berkerja untuk membantu membiayai sekolah adik-adiknya. Ia adalah peran menggantikan ayahnya yang telah meniggal dunia. Dia bekerja mencari uang untuk kelangsungan hidup keluarganya. Ia bekerja mencari nafkah layak seorang ayah .
Akupun bangga dan salut padanya, ia mau mengamen ditengah panasnya sinar matahari. Ia adalah seorang yang bersifat pejuang keras dan baik hati. Dia rela tidak bersekolah demi adik-adiknya yang lebih membutuhkan pendidikan dari pada dirinya, itu adalah pendapatnya. Selain ia rela tidak bersekolah ia juga tidak punya waktu bermain dangan teman-temannya. Suatu hari nanti aku akan meniru prinsipnya yaitu terus berjuang dan tak pernah putus asa, berjuang hidup demi keluarganya.


Oleh: Rani Hidayat
Baca selengkapnya »

Senin, 16 Mei 2011

Surat Cinta

Boyolali, 6 Desember 2010

Yang selalu di hatiku,
Dewi Anisa Habibah
di Jln. Kenanga 1987
Kab. Semarang

Kasih, izinkanlah mulut ini membiasakan untuk menyebut namamu yang mereliefkan alfabet yang membentuk kata terindah. Suatu kata yang menimbulkan keindahan visual jika kedua mata yang semakin sayu ini melihat. Sebuah kata yang mampu memberikan tetesan pembasuh mataku hingga menghilangkan perih yang terkadang mendera. Menegangkan syaraf-syaraf mataku yang semakin detik berdetak atau jarum jam berputar semakin kabur pandang ini.
Engkaulah sebuah nama yang terdengar lembut oleh daun telingaku hingga mampu menggetarkan dengan halus genderang telinga yang menembus dan memberikan impuls syaraf yang mengantarkan ke otakku hingga mulutku hanya bisa memuji keindahan dirimu. Engkaulah sebuah irama nada dengan intonasi dan lagu yang merdu dan nyaring ketika kedua bibir ini berucap namamu. Engkaulah wanita yang selalu muncul dalam imajiku saat mata ini membuka lebar atau terpejam rapat karena engkau terlalu sempurna untuk menjadi manusia.
Ya habibi, engkaulah penyejuk hatiku yang dahaga akan tetesan air ketulusan cinta yang membuat diri ini kembali percaya pada indah dan nikmatnya cinta sejati. Kepercayaan terhadap sebuah cinta yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Oh adindaku, engkau adalah sebuah nama yang setiap abjad yang merangkai mampu memengaruhi gerak langkah dan ucap tuturku. Nama yang selalu aku ulang dan aku ulang. Sebuah nama yang menjadi dzikir, kuhitung dengan jari hinga jari jemariku berdarah karena sudah tak sanggup lagi untuk menghitung berapa kali aku mengucapkan namamu.
Kau tahu kasih? Kaulah yang saat ini aku ingat. Ingatanku takkan pernah tertidur walau mata ini terpejam tuk mencari kegelapan. Keindahan akan mengingatmu membuat seluruh tubuhku merindukan seluruh jiwa dan ragamu walau bumi ini baru setengah putaran mengelilingi matahari yang selalu duduk di porosnya. Rindu pada wajahmu yang kau balut dengan jilbab muslimah. Rindu pada lakumu dengan menunduk dan juga kata-kata halus yang slelalu kau ucapkan.
Ya habibi, aku menghilang meninggalkan bayanganku di depanmu semata-mata berjuang untuk membentuk diriku yang sebenarnya, agar bisa disebut sebagai sebenarnya manusia. Inilah sebuah tahapan perjuanganku untuk berucap khitbah padamu. Kasih, jika kelak aku sudah menjadi sebenarnya orang, izinkanlah aku memilikimu seutuhnya. Memiliki dirimu seutuhnya adalah sebuah mimpi yang selalu menghiasi setiap malamku. Dengan memiliki dirimu seutuhnya dan kau mengikhlaskan dirimu untukku, aku ingin di setiap mataku membuka sehabis lenyap dari mimpi-mimpi di malam hari, aku ingin yang pertama kulihat adalah wajahmu dengan senyuman indah. Kau tahu kasih? Dengan senyuman itu maka seluruh bara api yang membakar matahari seolah berhijrah dan menggelora di dalam hatiku. Aku ingin juga ketika mata ini sudah mulai lelah untuk melihat dunia dan ingin beristirahat, mata ini sempat melihat senyumanmu. Aku ingin memberikan kecupan di keningmu sebelum mata ini menembus dunia mimpi. Aku juga ingin memeluk erat dirimu karena aku takut bila pagi datang dan ternyata mata ini sudah tak mampu melihat dunia dan raga jiwa ini sudah jenuh dengan dunia, aku telah merasakan indahnya hari-hari bersamamu.
Kasih, walaupun diri ini jauh dari dirimu, tetapi sukma ini selalu mendekati dirimu. Percayalah padaku kasih, karena dengan itu cinta kita akan selalu beriring berdampingan. Melalui sepucuk surat ini kutitipkan rindu untukmu seorang. Aku menyadari bahwa kertas ini tak mampu menampung seluruh rinduku padamu. Tetapi, paling tidak melalui surat ini, sedikit kerinduanku dapat menghampiri dirimu yang jauh dari ragaku. Kasih, melalui surat ini juga aku membuktikan bahwa ingatanku tentangmu tak sedikitpun berkurang, bahkan ingatanku semakin tajam karena setiap malam ingatan ini terasah oleh kerinduan dengan menembus jarak dan waktu. Ya habibi, ingatanku juga lah yang memaksa tanganku untuk mengambil kertas dan memegang bolpoin dan menggoreskan tentangmu.
Begitu banyak yang ingin aku tumpahkan dalam surat ini, tatapi apa daya tinta yang aku pakai sudah tak mampu lagi memberi warna. Kertas yang aku pakai sudah terlalu lusuh untuk aku pakai menuliskan perasaanku padamu. Inilah surat cintaku untukmu sebagai pengurang rasa rindu. Kata terakhir yang ingin aku tuliskan dalam ini surat cinta ini tulus dari dalam lubuk hati, “aku cinta padamu.”

Yang selalu merindumu,


Kab. Semarang, 10 Mei 2011

Tulisan ini dibuat semata-mata hanya ingin memuji seseorang yang selama ini masih menjadi maya di dunia maya. Mohon maaf jika ada kesamaan nama dalam penggunaan nama dalam tulisan ini, karena ini ketidaksengajaan penulis.
Baca selengkapnya »

 
Powered by Blogger