Pagi yang cerah, burung-burung berkicauan menandakan kecerahan hari ini. Aku pun siap berangkat sekolah. Saat aku tiba di gerbang sekolah, ada seorang laki-laki mendatangiku, yang langsung menanyakan namaku, ”Hai, siapa namamu?” kata seorang laki-laki itu yang ternyata kusadari adalah kakak kelasku yang aku kagumi selama ini.
Aku hanya tertegun melihatnya tanpa menghiraukan pertanyaan yang di tujukan padaku. “Hai, kok malah melamun?” katanya lagi sambil tersenyum melihatku yang mungkin berpikir tentangku kenapa aku malah melamun ketika di tanya namaku. “Namaku Icha,” sambil kuberikan tanganku untuk bersalaman dengannya. Kejadian ini membuat hatiku terasa tak karuan.
Sesampainya aku di kelas aku masih memikirkan kenapa kak Bayu, orang yang sangat populer di sekolahku mau mengajakku berkenalan. Sangking populernya banyak cewek yang mengejar-ngejar dia. Rambutnya yang hitam rapi dan wajahnya yang berlesung pipit membuatnya lebih tampak manis. Yang terbaik darinya adalah senyuman dan kebaikannya yang membuat cewek-cewek naksir berat dengannya. Banyak cewek-cewek yang ngefans banget sama dia. Aku pun demikian. Selain itu, banyak juga cewek yang nekat nembak dia, tapi nggak ada satupun yang di terimanya.
”Wooiii..!!” salah seorang sahabatku mengagetkanku. ”Elsa….,” sambil aku pukul kepalanya karena mengagetkanku. ”Kamu sih dari tadi aku lihat melamun terus, ngelamunin siapa sih?” kata Elsa. ”Ohhh, aku tau, pasti kak Bayu,” katanya.
Aku pun dengan cepat menyambar pertanyaannya, “Eh, sok tau kamu.”
“Kalo nggak siapa lagi, masak ngelamunin aku. Kamu nggak biasanya melamun kayak gitu, kalo nggak melamunin mas ganteng.”
“Kamu bener,” tiba-tiba datang dari belakang suara seorang yang aku kenal. “Tadi pagi aku lihat mas Bayu ngomong sama kamu, ngomong apa?” katanya lagi.
Belum sempat aku menjawab pertanyaan dari Cindy, guru kimia yang super killer itu langsung nongol. Males banget rasanya ndengerin ocehan guru itu.
Waktu cepat berlalu. “Teng..teng..teng…” bunyi bel pulang sekolah, anak-anak keluar dari kelas. Aku dan sahabatku pergi ke kantin, dan Cindy pergi ke toilet yang sudah kebelet pipis.
“Gimana tadi lanjutannya, mas Bayu ngomong apa ma kamu?” tiba-tiba Cindy nyerobot datang dan ngomong.
“Uhuk..uhuk..uhuk…,” aku tersedak ketika Cindy tiba-tiba datang. “Nggak kok, mas Bayu Cuma tanya namaku aja, nggak tau buat apa.”
“Eh kemarin aku lihat mas Bayu sama Reihan,“ kata Elsa.
”Ngapain mas Bayu sama Reihan,” kataku penasaran .
“Mereka kan kakak adik,” kata Cindy menanggapi omongan dari Elsa.
“Apa?” Kataku dan Elsa hampir bebarengan.
“Kalian itu kenapa sih, kok kaget gitu?” Cindy menanggapi kekegetan sahabatnya.Cindy memang nggak tau kalau dulu waktu SMP Elsa dan Hafiza ngrebutin Reihan. Hafiza adalah salah seorang teman SMP-ku dan Elsa. Sedangkan Cindy emang sahabatku, tapi kami bersahabat ketika di SMA ini. Sedangkan aku dan Elsa sudah berteman sejak SMP. Nggak tau kok sekarang jadi kayak tiga serangkai. Di situ kami di buat kebingungan apa benar Reihan adalah adik kak Bayu. Tapi kenapa kak Bayu kok tanya namaku bukan Elsa dan kak Bayu bisa buat mata-mata untuk mengintai Elsa.
Tiba-tiba kak Bayu datang dan menghampiri kami, ternyata dia sudah dari tadi ada di pojok sudut tempat duduk dan mungkin dia tahu tantang percakapan kami. “Kalian tidak usah bingung biar aku jelasin. Aku memang kakaknya Reihan. Aku di suruh Reihan buat minta maaf sama Elsa kalau dia masih merasa bersalah banget, karena dia udah nyakitin perasaan kamu dan Hafiza, karena tidak bisa terima cinta kalian berdua dan soal kamu Icha, tadi pagi aku tanya nama kamu, karena aku kira Elsa adalah kamu. Jadi soory ya,” kata mas Bayu menjelaskan permasalahan yang dari tadi kami pertanyakan.
“Jadi gitu, Reihan Cuma mau minta maaf, tapi kok dia nggak ngomong sendiri aja, malah nyuruh kak Bayu buat minta maaf,” kata Cindy sok tau.
”Owhh itu, Reihan juga maunya minta maaf sendiri, tapi dia lagi sakit,” kata mas Bayu.
“Reihan bisa sakit emangnya kenapa?” kata Elsa cemas.
“Dia Kecelakaan, waktu mau pergi ke rumah kamu, minggu lalu,” kata mas Bayu.
“Jadi, gara-gara aku Reihan kecelakaan, saat mau kerumahku?” kata Elsa.
“Jangan gitu donk, kamu nggak usah nyalahin diri kamu sendiri,” kata Icha.
“Ya, bener kata Icha, itu kan kecelakaan,” kata kak Bayu menjelaskan.
“Terus sekarang gimana keadaan Reihan ?” kata Elsa cemas.
“Dia udah agak baikan, Cuma perlu sedikit istirahat aja,” kata kak Bayu.
“Mendingan kita besok jengukin Reihan aja, gimana?” Cindy langsung nyerobot ngomong.
“Bener, kata Cindy, kita jengukkin dia aja, biar Elsa nggak cemas lagi,” kataku nyambung omongannya Cindy.
Di rumah Reihan.
“Rei, cepat turun, ada temen-temen kamu,” kak Bayu memanggil adiknya.
Dengan langkah perlahan, wajah yang sedikit pucat, Reihan mendatangi kami di ruang tamu. “Elsa, Icha, Cindy, ternyata kalian,” Reihan kaget ternyata kami yang datang. “Kok kalian tahu rumahku?” katanya lagi.
“Ohhh itu, kami tahu dari kak Bayu, dia yang nganterin kami,”Kataku.
“Elsa, aku minta maaf sama kamu, soal kamu dan Hafiza,” kata Reihan.
“Udahlah, aku sudah maafin kamu kok, itu kan hak kamu buat nerima cinta aku atau nggak, yang penting kan sekarang kita masih bisa berteman”
“Ya donk, yang penting persahabatan, Oke,” kata Cindy nyambung aja.
“Aku sebenernya suka sama kamu Elsa, tapi aku nggak mungkin milih kamu, kan kamu dan Hafiza sahabatan, jadi nggak mungkin aku milih kamu,” kata Reihan menyatakan perasaannya kalau dia juga suka sama Elsa.
Dengan perasaan yang begitu lega, aku, Elsa, Cindy pulang ke rumah dan sepakat untuk tidak membahas masalah ini, agar persahabatan kami tetap terjaga dan tidak rusak hanya karena masalah cowok.
Kini Elsa tahu kalau Reihan juga suka sama dia.
Karya: Al Husna Fadhila
Jumat, 15 April 2011
Reihan Juga Cinta Elsa
Posted by Candra Handoko on 17.47
0 komentar:
Posting Komentar